Singkong adalah tumbuhan tropis namun dapat beradaptasi dengan cuaca subtropis. Menurut sejarah singkong berasal dari Timur Laut Brasil dan Meksiko Tenggara, masuk Indonesia tahun 1852 melalui Kebun Raya Bogor yang kemudian tersebar ke seluruh Nusantara.Singkong dimanfaatkan sebagai makanan pokok di Afrika, Asia dan Amerika Tengah dan Selatan.
Negara yang memproduksi singkong adalah Nigeria, Brasil,Thailand, Zaire dan Indonesia. Kandungan singkong mengandung karbohidrat tinggi dan dimanfaatkan sebagai makanan pokok sumber energi. Menurut DKBM Depkes RI singkong mengandung energi 146 kalori, karbohidrat 34,7 gram, protein 1,2 gram dan lemak 0,3 gram per 100 gram.Dan termasuk makanan pokok pengganti beras. Karena singkong mengandung karbohidrat tinggi maka dapat diolah menjadi tepung tapioka. Kata tapioka berasal dari kata tipioca yang berasal dari bahasa penduduk Tupi di Brasil.
Di Indonesia sendiri singkong mudah diolah menjadi makanan bervariasi baik sebagai makanan pokok maupun selingan. Karena kalorinya tinggi singkong bisa diolah dengan cara dikukus atau dibakar.Singkong sebagai makanan pokok tidak bisa bertahan lama disimpan untuk itu diambil saripatinya untuk tepung tapioka,juga bisa dibuat menjadi tepung singkong yang disebut mokal.Tepung singkong bisa diolah menjadi mi dan di Bantul disebut mi bendo.
Singkong sekarang juga banyak gunakan sebagai pemanis makanan, bahan kertas, bahan perekat, bahan bakar ethanol, dan masih banyak lagi. Salah satu pemanfaatannya adalah menjadikan krupuk dan kripik. Bila krupuk menggunakan pengolahan yang lebih sedang untuk kripik singkong dipotong langsung diberi bumbu.
Seperti krupuk singkong gathilut kami menggunakan pengolahan yang sedikit rumit hingga dapat menjadi salah satu variasi makanan ringan yang sehat dan mempunyai nilai gizi yang baik.
Semua ini adalah sumbangsih keluarga besar kami dalam membudayakan makanan khas indonesia yang perlu kita pelihara.